I
Kita selalu berada di daerah perbatasan antara menang dan mati
Tak boleh lagi ada kebimbangan memilih keputusan: adakah kita mau merdeka atau dijajah lagi
Kemerdekaan berarti keselamatan dan bahagia, juga kehormatan bagi manusia dan keturunan
Atau kita menyerah saja kepada kehinaan dan hidup tak berarti
Lebih baik mati
Mati lebih mulia dan kekal daripada seribu tahun terbelenggu dalam penyesalan
Karena itu kita tetap di pos penjagaan atau menyusup di lorong-lorong kota pedalaman dengan pistol di pinggang dan bedil di tangan
(Sepagi tadi sudah jatuh korban) Hidup menuntut pertaruhan, dan kematian hanya menjamin kita menang
Tetapkan hati
Tak boleh lagi ada kebimbangan ditengah kelaliman terus mengancam
Taruhannya hanya mati
II
Kita telah banyak kehilangan: waktu dan harta, kenangan dan teman setia selama perjuangan ini
Apa yg kita capai: kemerdekaan buat bangsa, harga diri dan hilangnya ketakutan kepada kesulitan
Kita telah tahu apa artinya menderita ditengah kelaparan dan putus asa
Kematian hanya tantangan terakhir yg sedia kita hadapi demi kemenangan ini
Percayalah: atau kebahagiaan bersama tak ada korban yg cukup berharga
Tapi dalam kebebasan ini masih tinggal keresahan yg tak kunjung berhenti: apa yg menanti di hari esok: kedamaian atau pembunuhan lagi
Begitu banyak kita mengalami kegagalan dalam membangun hari depan: pendidikan tak selesai, cita-cita pribadi hancur dalam kekacauan bertempur, cinta yg putus hanya oleh hilangnya pertalian
Tak ada yg terus bisa berlangsung
Tak ada kepastian yg bertahan
Kita telah kehilangan kepercayaan kepada keabadian
Semua hanya sementara: cinta kita, kesetiaan kita
Kita hidup ditengah kesementaraan segala
Diluar rumah terus menunggu seekor serigala
III
Waktu peluru pertama meledak, tak ada lagi hari minggu atau malam istirahat
Tangan penuh kerja dan mata berjaga mengawasi pantai dan langit yg hamil oleh khianat
Mulut dan bumi berdiam diri
Satunya suara hanya teriak nyawa yg lepas dari tubuh luka, atau jerit hati mendendam mau membalas kematian
Harap berjaga
Kita memasuki daerah perang
Kalau peluru pertama meledak kita harus paling dulu menyerang dan mati atau menang
Mintalah pamit kepada anak dan keluarga dan bilang: tak ada lagi waktu buat cinta dan bersenang
Kita simpan kesenian dan budaya di hari tua
Kita mengangkat senjata selagi muda dan mati atau menang
Kita selalu berada di daerah perbatasan antara menang dan mati
Tak boleh lagi ada kebimbangan memilih keputusan: adakah kita mau merdeka atau dijajah lagi
Kemerdekaan berarti keselamatan dan bahagia, juga kehormatan bagi manusia dan keturunan
Atau kita menyerah saja kepada kehinaan dan hidup tak berarti
Lebih baik mati
Mati lebih mulia dan kekal daripada seribu tahun terbelenggu dalam penyesalan
Karena itu kita tetap di pos penjagaan atau menyusup di lorong-lorong kota pedalaman dengan pistol di pinggang dan bedil di tangan
(Sepagi tadi sudah jatuh korban) Hidup menuntut pertaruhan, dan kematian hanya menjamin kita menang
Tetapkan hati
Tak boleh lagi ada kebimbangan ditengah kelaliman terus mengancam
Taruhannya hanya mati
II
Kita telah banyak kehilangan: waktu dan harta, kenangan dan teman setia selama perjuangan ini
Apa yg kita capai: kemerdekaan buat bangsa, harga diri dan hilangnya ketakutan kepada kesulitan
Kita telah tahu apa artinya menderita ditengah kelaparan dan putus asa
Kematian hanya tantangan terakhir yg sedia kita hadapi demi kemenangan ini
Percayalah: atau kebahagiaan bersama tak ada korban yg cukup berharga
Tapi dalam kebebasan ini masih tinggal keresahan yg tak kunjung berhenti: apa yg menanti di hari esok: kedamaian atau pembunuhan lagi
Begitu banyak kita mengalami kegagalan dalam membangun hari depan: pendidikan tak selesai, cita-cita pribadi hancur dalam kekacauan bertempur, cinta yg putus hanya oleh hilangnya pertalian
Tak ada yg terus bisa berlangsung
Tak ada kepastian yg bertahan
Kita telah kehilangan kepercayaan kepada keabadian
Semua hanya sementara: cinta kita, kesetiaan kita
Kita hidup ditengah kesementaraan segala
Diluar rumah terus menunggu seekor serigala
III
Waktu peluru pertama meledak, tak ada lagi hari minggu atau malam istirahat
Tangan penuh kerja dan mata berjaga mengawasi pantai dan langit yg hamil oleh khianat
Mulut dan bumi berdiam diri
Satunya suara hanya teriak nyawa yg lepas dari tubuh luka, atau jerit hati mendendam mau membalas kematian
Harap berjaga
Kita memasuki daerah perang
Kalau peluru pertama meledak kita harus paling dulu menyerang dan mati atau menang
Mintalah pamit kepada anak dan keluarga dan bilang: tak ada lagi waktu buat cinta dan bersenang
Kita simpan kesenian dan budaya di hari tua
Kita mengangkat senjata selagi muda dan mati atau menang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setelah Baca Tinggalkan Komentar, Jangan Lupa Follow Blog Ini, Jangan Rasis, Jangan SARA, Jangan Diskriminasi, Jangan Porno, Jangan ALAY