Kamis, 11 April 2013

Stadion-Stadion Sepakbola di Indonesia dengan Kursi Tunggal (Single Seat)

Tidak banyak stadion sepakbola di Indonesia yang mengadopsi desain 'single seater' yaitu penerapan kursi tunggal (biasanya bernomor) untuk tiap penonton yang datang ke stadion. Desain ini sudah diadopsi oleh stadion modern di Eropa, terutama sejak terjadi Tragedi Heysel dan Hillsborough pada dekade 80an yang menelan puluhan nyawa.

Perkembangan stadion bertempat duduk (seated) tidak dimonopoli di benua Eropa saja. Jepang dan Korea Selatan mewakili benua kuning sebagai yang terdepan. Untuk Piala Dunia 2002 saja, Jepang dan Korsel menghadirkan 20 stadion bertempat duduk tunggal dengan kapasitas diatas 40ribu penonton. Ini masih belum termasuk stadion lainnya yang tidak terpilih sebagai venue Piala Dunia namun telah dibangun dan memenuhi standar penyelenggaraan.

Di Indonesia sendiri, jumlah stadion seated dan bertempat duduk tunggal hanya dapat dihitung dengan jari. Hal ini terjadi karena beberapa sebab diantaranya:
- Tidak banyak pemilik (umumnya pemerintah daerah) yang memiliki visi akan pentingnya pembangunan stadion sepakbola yang modern
- Terbatasnya dana yang dimiliki
- Masih mengedepankan kebutuhan kapasitas dibandingkan kualitas
- Regulasi kompetisi dan dukungan otoritas berwenang, dan lain sebagainya

Padahal jika ditilik lebih lanjut, terdapat beberapa keuntungan strategis akan pentingnya stadion dengan tribun penonton berkursi/tempat duduk tersendiri bagi masing-masing pemegang tiket yaitu:
- Menunjang kenyamanan dan keamanan penonton
- Menunjang pertambahan kontribusi dari sektor bisnis klub
- Mempermudah penyelenggara pertandingan (panpel) untuk membatasi dan mengawasi tiket yang beredar
- Meminimalisir masuknya penonton yang tak bertiket, karena setiap tiket 'memegang' kursi tersendiri, dan lain sebagainya

Beberapa stadion di Indonesia dibawah ini memiliki fasilitas single seat, antara lain:

1. Stadion Palaran Samarinda
Stadion ini dibangun pertengahan 2000an lalu sebagai Stadion Utama menyambut PON Kalimantan Timur 2008. Dana ratusan miliaran rupiah dikucurkan untuk menyelesaikan stadion berstandar internasional ini. Stadion ini merupakan stadion terbesar di Kaltim dilihat dari kapasitas kursi penontonnya yang mencapai lebih dari 45.000 penonton.

Sampai dengan akhir tahun 2011 lalu, stadion ini tinggal menunggu waktu mendapatkan Standar A AFC (Standar tertinggi AFC dan juga didapatkan oleh Gelora Bung Karno dan Gelora Sriwijaya Palembang).

2. Stadion Utama Riau
Stadion ini kisah awal peruntukannya mirip dengan pembangunan stadion Palaran di Samarinda. Stadion berkapasitas 43.923 penonton (single seat) ini digunakan untuk menyambut PON 2012 lalu. Selain itu stadion ini juga dipersiapkan sebagai venue Islamic Solidarity Games 2013.

Stadion ini dibangun dengan dana mencapai 1,18triliun rupiah, dengan berbagai fasilitas modern dibandingkan dengan stadion lain di Indonesia. Lebih dari 40ribu kursi yang menggunakan bahan tahan api diimpor dari Malaysia. Demikian pula dengan scoring board digitalnya. Stadion Utama Riau/Riau Main Stadium selesai dibangun beberapa bulan menjelang upacara pembukaan PON 2012.

3. Stadion si Jalak Harupat
Stadion yang dibangun sejak tahun 2001 dan dibuka dua tahun kemudian ini mampu menampung sebanyak 40ribu penonton. Stadion yang terletak di Soreang, Kabupaten Bandung ini juga pernah mendapat sentuhan renovasi pada tahun 2009.

Stadion ini sudah beberapa tahun digunakan oleh Persikab Kab. Bandung sebagai homebase. Namun sejak tahun 2010 lalu, sejalan dengan pertumbuhan bobotoh (pendukung kesebelasan Persib), akhirnya Persib menggunakannya sebagai homebase, setelah sebelumnya menggunakan Stadion Siliwangi yang berkapasitas 21ribu penonton. Meski beberapa tahun terakhir (hingga sekarang) berbagi homebase dengan beberapa klub seperti Persikab, Pelita Jaya, Bandung FC, dan sekarang Pelita Bandung Raya.

Baru-baru ini Stadion Si Jalak Harupat mendapat renovasi besar menyangkut pemasangan kursi bernomor tunggal yang dipasang di tribun timur maupun kedua curva stadion. Dengan pemasangan kursi ini memang akan mengurangi kapasitas penonton hingga 27ribu penonton saja. Namun dengan segudang manfaat yang diraih tidak salah jika akhirnya Stadion Si Jalak Harupat mendapat sentuhan 'kemewahan'.

4. Gelora Bung Karno(GBK)
Stadion ini memang seluruh tribunnya memiliki kursi. Namun khusus untuk tribun berkelas non VIP dan VVIP tidaklah memakai kursi tunggal. Tepatnya memakai rangkaian kursi kayu yang dipasang sejak puluhan tahun silam. Setiap rangkaian kursi tersebut dapat menampung sekitar 25 penonton. Meski berbentuk rangkaian panitia pertandingan dapat memberlakukan tiket sesuai dengan penomoran kursi. Untuk membatasi antar penonton, dalam rangkaian kursi tersebut terselip semacam 'gundukan sekat kayu' dengan tinggi dan lebar tak lebih dari 5cm saja. Stadion ini memiliki dua tier/lantai. Lantai dua fasilitasnya relatif sama dengan kelas 1, 2 dan 3 di Gelora Bung Karno, yaitu sama-sama menggunakan rangkaian kursi yang terbuat dari kayu.

Sejak dibangun pada dekade 60an lalu sebagai venue Asian Games 1962, stadion ini telah menjadi saksi bisu kiprah tim nasional Indonesia. Ratusan kali pertandingan yang melibatkan tim nasional Indonesia diselenggarakan di GBK. Tidak termasuk pertandingan penting selevel kompetisi dan kejuaraan domestik maupun penggunaan untuk acara di luar sepakbola. Saat ini GBK masih digunakan oleh Tim Nasional Indonesia bertanding disamping disewakan kepada tim Macan Kemayoran, Persija Jakarta. Dengan biaya sewa mencapai ratusan juta rupiah untuk setiap kali pemakaian, GBK menjadi venue olahraga yang menghasilkan pemasukan tertinggi di Indonesia.

5. Stadion Bandung Lautan Api
Stadion ini terletak di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, berkapasitas 38.000 kursi, seandainya tidak full kursi kapasitas stadion ini 72.000. Stadion ini adalah markas baru Persib untuk mengarungi kompetisi ISL, yang sebelumnya selalu memakai stadion si Jalak Harupat atau Siliwangi.

Pembangunan tahap pertamanya sendiri sudah selesai pada Maret lalu, yaitu pembangunan Stadionnya. Sementara pembangunan tahap kedua, yang meliputi tempat parkir, akses jalan, dll, akan dilaksanakan pada bulan Mei. Itu berarti stadion ini akan bisa digunakan pada putaran kedua atau pada musim kompetisi selanjutnya.

Sumber: anak-negeri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah Baca Tinggalkan Komentar, Jangan Lupa Follow Blog Ini, Jangan Rasis, Jangan SARA, Jangan Diskriminasi, Jangan Porno, Jangan ALAY

Baca Juga:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...