Asap Sampingan-Asap Utama
Sebenarnya, ada dua bentuk asap rokok yg dihasilkan perokok. Pertama, diistilahkan sebagai asap sampingan. Asap ini keluar dari sela-sela batang rokok. Sedangkan asap utamanya adalah asap yg dihirup perokokoya sendiri. Keduanya bisa mempengaruhi orang yg berada di sekitar perokok, termasuk si kecil.
Fungsi Paru-Paru Menurun
Efek rokok sudah bisa dirasakan si kecil sejak lahir, bahkan sudah mempengaruhi janin yg ada dalam kandungan. Pada ibu hamil yg selalu terpapar asap rokok, baik aktif maupun pasif, janin berisiko mengalami gangguan pertumbuhan. Akibatnya, saat lahir berat badan bayi sangat rendah. Tapi, belum ada laporan yg menyebutkan rokok bisa menimbulkan bayi cacat. Sedangkan anak yg orang tuanya merokok, seringkali mengalami padang atau infeksi tenggorokan. Kadang-kadang berlanjut sampai padang paru-paru. Bahkan, ada yg fungsi paru-parunya sampai menurun.
Dan kalau si kecil tetap tumbuh dalam suasana yg penuh asap rokok, akan mudah terkena penyakit asma. Penyakit asma memang tidak muncul begitu saja, tapi bila di sekitarnya banyak orang merokok akan membuat bakat asma si kecil timbul.
Infeksi Telinga Sampai Kanker
Tidak hanya saluran nafas yg terganggu akibat rokok. Asap rokok ini juga bisa menimbulkan infeksi telinga bagian tengah. Itu sebabnya, orang tua jangan heran kalau tiba-tiba dari telinga si kecil keluar cairan, padahal sebelumnya tidak sakit apa-apa. Bisa saja itu efek asap rokok. Bila buah hati Anda terpapar asap rokok sepanjang waktu, bisa saja disaat usianya masih muda, ia sudah menderita sakit jantung koroner. Efek yg menyeramkan lagi adalah, bisa menyebabkan kanker paru-paru atau kanker rongga sinus pada usia yg relatif muda.
Usaha memisahkan ruang antara perokok dan nonperokok mungkin bisa mengurang pajanan asap terhadap kelompok nonperokok. Tapi, tidak bisa menghilangkan sana sekali efek dari asap rokok tersebut. Jadi, hal terbaik untuk dilakukan orang tua adalah berhenti merokok saat mempunyai anak yg sedang mengalami masa pertumbuhan.
Dikutip dari harian Jawa Pos, 2003
Sebenarnya, ada dua bentuk asap rokok yg dihasilkan perokok. Pertama, diistilahkan sebagai asap sampingan. Asap ini keluar dari sela-sela batang rokok. Sedangkan asap utamanya adalah asap yg dihirup perokokoya sendiri. Keduanya bisa mempengaruhi orang yg berada di sekitar perokok, termasuk si kecil.
Fungsi Paru-Paru Menurun
Efek rokok sudah bisa dirasakan si kecil sejak lahir, bahkan sudah mempengaruhi janin yg ada dalam kandungan. Pada ibu hamil yg selalu terpapar asap rokok, baik aktif maupun pasif, janin berisiko mengalami gangguan pertumbuhan. Akibatnya, saat lahir berat badan bayi sangat rendah. Tapi, belum ada laporan yg menyebutkan rokok bisa menimbulkan bayi cacat. Sedangkan anak yg orang tuanya merokok, seringkali mengalami padang atau infeksi tenggorokan. Kadang-kadang berlanjut sampai padang paru-paru. Bahkan, ada yg fungsi paru-parunya sampai menurun.
Dan kalau si kecil tetap tumbuh dalam suasana yg penuh asap rokok, akan mudah terkena penyakit asma. Penyakit asma memang tidak muncul begitu saja, tapi bila di sekitarnya banyak orang merokok akan membuat bakat asma si kecil timbul.
Infeksi Telinga Sampai Kanker
Tidak hanya saluran nafas yg terganggu akibat rokok. Asap rokok ini juga bisa menimbulkan infeksi telinga bagian tengah. Itu sebabnya, orang tua jangan heran kalau tiba-tiba dari telinga si kecil keluar cairan, padahal sebelumnya tidak sakit apa-apa. Bisa saja itu efek asap rokok. Bila buah hati Anda terpapar asap rokok sepanjang waktu, bisa saja disaat usianya masih muda, ia sudah menderita sakit jantung koroner. Efek yg menyeramkan lagi adalah, bisa menyebabkan kanker paru-paru atau kanker rongga sinus pada usia yg relatif muda.
Usaha memisahkan ruang antara perokok dan nonperokok mungkin bisa mengurang pajanan asap terhadap kelompok nonperokok. Tapi, tidak bisa menghilangkan sana sekali efek dari asap rokok tersebut. Jadi, hal terbaik untuk dilakukan orang tua adalah berhenti merokok saat mempunyai anak yg sedang mengalami masa pertumbuhan.
Dikutip dari harian Jawa Pos, 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setelah Baca Tinggalkan Komentar, Jangan Lupa Follow Blog Ini, Jangan Rasis, Jangan SARA, Jangan Diskriminasi, Jangan Porno, Jangan ALAY