Jumat, 01 Juni 2012

Paulo Coelho


Paulo Coelho lahir di Rio pada bulan Agustus 1947, putra dari Pedro Queima Coelho de Souza, seorang insinyur, dan istrinya Lygia, ibu rumah tangga. Di usia muda, Coelho memimpikan karier di bidang artistik, sesuatu yg tidak dianggap di kalangan keluarga kelas menengah tempat dia hidup. Ditengah lingkungan serius sebuah sekolah Jesuit yg kaku, Coelho menemukan panggilan sejatinya: menjadi penulis. Tapi orangtua Coelho mempunyai rencana berbeda untuknya. Ketika upaya mereka menekan pengabdiannya pada literatur menemui kegagalan, mereka memandang hal itu sebagai penyakit mental. Pada usianya yg ke 17, dua kali ayahnya memasukkannya ke rumah sakit jiwa, dimana dia menjalani sesi-sesi terapi elektrokonvulsif. Orangtuanya membawanya kepusat perawatan mental itu sekali lagi, setelah dia terlibat dengan sebuah kelompok teater dan mulai bekerja sebagai jurnalis.
Coelho selalu menjadi seorang eksentrik berjiwa bebas dan pencari segala sesuatu yg baru. Ketika, dalam kegembiraan ditahun 1968, gerakan gerilya dan hippy menawan Brazil yg berada dibawah kekuasaan rezim militer yg represif, Coelho menganut politik progesif dan bergabung dengan generasi perdamaian dan cinta. Ia mencari pengalaman-pengalaman spiritual sampai berkelana kepenjuru Amerika Latin, mengikuti jejak langkah Carlos Castaneda. Ia bekerja di teater dan tenggelam dalam jurnalisme, meluncurkan majalah alternatif berjudul 2001. Dia mulai berkolaborasi dengan produser musik Raul Seixas sebagai penulis lirik, mengubah peta musik rock Brazil. Tahun 1973 Coelho dan Raul bergabung dengan Alternative Society, organisasi yg membela hal individual untuk berekspresi secara bebas, dan mulai mempublikasikan komik pendek berseri, menyerukan kebebasan yg lebih besar. Anggota organisasi itu ditangkapi dan dipenjara. Dua hari kemudian, Coelho diculik dan disiksa oleh kelompok paramiliter.
Pengalaman ini memengaruhinya secara mendalam. Pada usia dua puluh enam tahun, Coelho memutuskan ia sudah cukup menjalani hidup penuh risiko dan ingin menjadi normal. Ia bekerja sebagai eksekutif di industri musik. Ia mencoba menulis, tapi tidak mulai dengan serius hingga setelah ia bertemu seorang asing. Pria itu pertama kali datang dalam mimpinya, dan 2 bulan kemudian Coelho menemukannya disebuah kafe di Amsterdam. Orang asing itu menyarankan supaya Coelho kembali pada imam Katolik dan mempelajari sisi baik sihir. Ia juga mendorong Coelho untuk menyusuri Jalan ke Santiago, rute musafir abad petengahan.
Tahun 1987, setahun setelah menyelesaikan perjalannya, Coelho menulis The Pilgrimage. Buku itu menggambarkan pengalaman-pengalaman dan penemuannya bahwa hal-hal luar biasa terjadi dalam kehidupan orang-orang biasa. Setahun kemudian, Coelho menulis buku yg sangat berbeda, The Alchemist. Edisi pertama terjual hanya sembilan ratus kopi dan perusahaan penerbitan menutplbo tidak mencetaknya lagi.
Coelho menolak meninggalkan impiannya. Dia menemukan perusahaan penerbitan lain, yg lebih besar. Ia menulis Brida: buku itu menerima banyak perhatian dari media massa, dan baik The Alchemist maupun The Pilgrimage muncul dalam daftar-daftar penjualan terbaik.
Paulo melanjutkan menulis banyak lagi buku-buku yg meraih penjualan terbaik, termasuk The Valkyries, By the River Piedra I Sat Down and Wept, The Fifth Mountain, Manual of the Warrior of Light, Veronika Decides to Die, Eleven Minutes, The Zahir, The Devil and Miss Prym, dan Like the Flowing River.
Kini buku-buku Paulo Coelho muncul dipuncak daftar penjualan terbaik diseluruh dunia. Pada tahun 2002, Journal de Letras de Portugal, otoritas sastra berbahasa Portugis terkemuka, menganugerahi The Alchemist predikat buku yg terjual paling banyak dalam sejarah bahasa tersebut. Pada tahun 2003 novel Coelho, Eleven Minutes, menjadi judul fiksi dengan penjualan terbaik didunia (USA Today, Publishing Trends).
Sebagai tambahan diluar novel-novelnya, Coelho menulis kolom pusat kabar mingguan berindikasi global dan sekali-sekali meresahukan artikel mengenai isu-isu terkini. Buletinnya, The Manual On-Line, memiliki lebih dari 70.000 pelangan.
Coelho dan istrinya, Christina Oiticica, merupakan sendiri institut Paulo Coelho, yg menyediakan bantuan dan kesempatan bagi warga Brazil yg kurang mampu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah Baca Tinggalkan Komentar, Jangan Lupa Follow Blog Ini, Jangan Rasis, Jangan SARA, Jangan Diskriminasi, Jangan Porno, Jangan ALAY

Baca Juga:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...