Kamis, 10 Oktober 2013

Gie-Mandalawangi-Pangrango

Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang-jurangmu
Aku datang kembali kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu
Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
Aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
Dan aku terima kau dalam keberadaanmu seperti kau terima daku
Aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala
Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
Malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti
Mandalawangi Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua
“hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya
“tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar ‘terimalah dan hadapilah
Dan antara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara
Aku terima ini semua melampaui batas-batas hutanmu, melampaui batas-batas jurangmu
Aku cinta padamu Pangrango karena aku cinta pada keberanian hidup
Jakarta 19-7-1966

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah Baca Tinggalkan Komentar, Jangan Lupa Follow Blog Ini, Jangan Rasis, Jangan SARA, Jangan Diskriminasi, Jangan Porno, Jangan ALAY

Baca Juga:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...