Minggu, 01 April 2012

Ka L-gunung papandayan


Gunung Papandayan adalah gunung api yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2665 meter di atas permukaan laut itu terletak sekitar 70 km sebelah tenggara Kota Bandung.
Pada Gunung Papandayan, terdapat beberapa kawah yang terkenal. Di antaranya Kawah Mas, Kawah Baru, Kawah Nangklak, dan Kawah Manuk. Kawah-kawah tersebut mengeluarkan uap dari sisi dalamnya.
Untuk mencapai gunung papandayan, dari terminal guntur naik angkot jurusan Cikajang yg berwarna putih biru. Lalu turun di alun-alun Cisurupan, dari sana sampai ke parkiran gunung Papandayan bisa naik mobil bak terbuka bila lebih dari 5 orang. Atau naik ojek bila kurang dari 5 orang.
Sesampainya diparkiran pastikan daftar dulu. Dari parkiran perjalanan dilanjutkan melalui jalan setapak bekas letusan gunung Papandayan November 2002. Ada 2 jalur untuk mencapai tempat kemping di gunung Papandayan.
Kalau mau ke pondok salada, terus saja jalan menyusuri jalan setapak. Nanti jalan akan terputus akibat longsoran saat gunung ini meletus. Jadi diharuskan memutar longsoran tersebut sampai di pintu masuk pondok salada yg ada sebuah warung. Sesudah sampai disana kalau kita menghadap kedepan adalah jalan menuju Pangalengan, sebelah kanan yg ada warung katanya ke Tegal Panjang (tapi jangan di coba, saya belum yakin), sebelah kiri menuju pondok salada. Di pondok salada (yg sama sekali tidak ada salada/selada), pemandangannya didominasi oleh tumbuhan edelweis, semak dan rumput. Tapi kemping disini kurang leluasa karena tempatnya yg relatif kecil. Apalagi ketika musim liburan, disini banyak dikunjungi para pendaki. Yg bisa ditebak, kita sulit untuk melakukan aktivitas, terutama buang hajat. Oya, dari pondok salada ke Tegal Alun bisa melalui lereng berbatu yg ada didepan pondok salada.



Kalau mau ke Tegal Alun langsung, sebelum longsoran dekat kawah yg berwarna hijau, ada bukit yg berbatu. Naiki bukit itu, lalu melewati hutan mati, lalu masuk ke lereng hutan, terus nanjak dan nanti sampai ke Tegal Alun. Di Tegal Alun kita lebih leluasa, karena disini jarang sekali pendaki yg kemping, karena memang dilarang (tapi jangan pedulikan, yg penting kitanya bisa menjaga dan tahu diri). Lahannya sangat luas, lebih luar dari Surya Kencana (padahal belum kesana), kalau dikira-kira luasnya 4kali lapangan futsal, eh salah lapangan sepak bola. Dan pemandangannya pun lebih bagus, disini banyak sekali terdapat Edelweis. Kiri, kanan, depan, belakang, semuanya Edelweis. Tapi di Tegal Alun, banyak terdapat pohon yg gosong jadi tidak perlu menebang pohon. Disini juga ada sumber air, tapi lumayan jauh.






Kalau mau turun, lewati saja jalan yg dilewati saat kita naik, supaya meminimalisir resiko tersesat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah Baca Tinggalkan Komentar, Jangan Lupa Follow Blog Ini, Jangan Rasis, Jangan SARA, Jangan Diskriminasi, Jangan Porno, Jangan ALAY

Baca Juga:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...