Sabtu, 03 Maret 2012

khalil gibran-makhluk


Sewaktu Tuhan membelah jiwa dari wujud-Nya, Dia selalu menciptakan keindahan dari-Nya. Tuhan menyematkan segenap kemuliaan dan kebaikan. Tuhan juga mempersembahkan cangkir kebahagiaan. Tuhan lalu berkata, "Jangan minum dari cangkir ini. Kebahagiaan itu hanya sesaat. Kecuali engkau mengabaikan masa lalu dan masa depanmu."
Tuhan pun memberikan cangkir yg berisi penderitaan. Lalu Dia juga berkata, "Lantaran penderitaan akan senantiasa menyertaimu, maka minumlah melalui cangkir ini agar engkau mengerti hakikat kebahagiaan yg hanya sesaat.
Kemudian Tuhan masih menghiasinya dengan cinta yg sanggup memberikan kenikmatan dikala nafas pertama berkelenjar, menganugerahkan kepuasan indrawi dan membingkisnya dengan manisan madu. Namun semua itu akan tanggal seketika bila telah dinodai oleh rayuan bendawi.
Dengan hikmah surgawi-Nya yg senantiasa mengarahkan jalan kebenaran, Tuhan menganugerahkan sepasang mata dibilik sanubari yg mampu memandang segala yg maya. Dititipkan-Nya juga kasih sayang dan kebaikan lalu dihiasi dengan gaun hasrat yg menyala yg ditenun oleh bidadari surga dari benang-benang pelangi. Namun ditempelkan-Nya pula bayangan kecemasan yg menjenterai fajar pagi sebagai cahaya kehidupan.
Tuhan yg menjamah kobaran tungku murka dan gemuruh prahara dari padang kebodohan, butir-butir pasir yg setajam pisau sahara keangkuhan dan tanah kasar dari telapak kaki zaman, lantas semuanya dileburkan menjadi manusia.
Pada diri manusialah mengeram kekuatan buta yg akan menyeretnya kepadang nafsu angkara. Disitulah nyawa manusia bertapa. Ia bisa menjelma hantu kematian.
Tuhan kemudian tertawa namun sekaligus menangis. Tuhan merasakan cinta dan kasih sayang bergemuruh dalam diri manusia.
Tuhan pun mengayominya dalam hidayah-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah Baca Tinggalkan Komentar, Jangan Lupa Follow Blog Ini, Jangan Rasis, Jangan SARA, Jangan Diskriminasi, Jangan Porno, Jangan ALAY

Baca Juga:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...