Senin, 16 Desember 2013

Subagio Sastrowardoyo-manusia pertama di luar angkasa

Beritakan kepada dunia bahwa aku telah sampai pada tepi darimana aku tak mungkin lagi kembali
Aku kini melayang ditengah ruang dimana tak berpisah malam dan siang hanya lautan yg hampa dilingkung cemerlang bintang
Bumi telah tenggelam dan langit makin jauh mengawang
Jagat begitu tenang
Tidak lapar hanya rindu kepada istri, kepada anak, kepada ibuku di rumah
Makin jauh, makin kasih hati kepada mereka yg berpisah
Apa yg kukenang? Masa kanak waktu tidur dekat ibu dengan membawa dongeng dalam mimpi tentang bota dan raksasa, peri dan bidadari
Aku teringat kepada buku cerita yg terlipat dalam lemari
Aku teringat kepada bunga mawar dari Elisa yg terselip dalam surat yg membisikkan cintanya kepadaku yg mesra
Dia tentu kini berada di jendela dengan Alex dan Leo, -itu anak-anak berandal yg kucinta- memandang langit dengan sia
Hendak menangkap sekelumit dari pesawatku, seleret dari perlawatanku di langit tak berberita
Masihkah langit mendung di bumi seperti waktu kutinggalkan kemarin dulu? Apa yg kucita-cita? Tak ada lagi cita-cita sebab semua telah terbang bersama kereta ruang ke jagat tak berhuni
Tetapi ada barangkali
Berilah aku satu kata puisi daripada seribu ilmu penuh janji yg menyebabkan aku terlontar kini jauh dari bumi yg kukasih
Angkasa ini bisu
Angkasa ini sepi tetapi aku telah sampai pada tepi darimana aku tak mungkin lagi kembali
Ciumku pada istriku, kepada anak dan ibuku dan salam kepada mereka yg kepadaku mengenang
Jagat begitu dalam, jagat begitu diam
Aku makin jauh, makin jauh dari bumi yg kukasih
Hati makin sepi makin gemuruh
Bunda, jangan membiarkan aku sendiri

1 komentar:

Setelah Baca Tinggalkan Komentar, Jangan Lupa Follow Blog Ini, Jangan Rasis, Jangan SARA, Jangan Diskriminasi, Jangan Porno, Jangan ALAY

Baca Juga:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...