Kamis, 20 Desember 2012

Bambang Suyatno-rumah terapung

Rumah-rumah terapung bergetaran oleh ikan-ikan yg membuat ombaknya sendiri
Mengantarkan aku ketengah-tengah kelengangan maut yg bermukim dibalik perahu-perahu uzur
Kurasakan bau nafasnya diriak keperakan yg murung, kuteguk bergelas-gelar kegelisahan di bibirnya yg menganga, yg selalu menyimpan kehausan
Tak kudengar kabar dari angin tentang siapa yg akan di cintainya hari ini

Mei, meskipun bumi runtuh disulut peperangan yg rusuh
Anak-anak tetap merasakan tawa sebagai kenikmatan yg sederhana
Sambil minum di tetek jeruk ibunya yg ranum
Untukmu kebeningan dihancurkan, hingga tak ada lagi pelarian atas secuil kekalahan dan kemenangan
Di keningmu hidup menjadi biasa dan apa adanya
Kota lain yg kugapai diatas perahu, padamu cinta kubagi-bagikan

Lalu aku bergelayut pada batu karang yg hampir terperosok ke laut
Mataku yg sembab kini ramping kembali setelah ciumanmu atas derai-derai hujan masih menyisakan ingatan pada Muhammad dan Aisyah
Mungkin hanya disini api bah menemukan ketenangannya, besama mercusuar membagi-bagikan cahaya pada kapal-kapal ikan yg kemalaman
Dengan sirip imam, kita terbang menziarahi makam-makan pemberi sedekah sambil meninabobokan maut yg kelas dalam ayun rerontok karang

1997

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah Baca Tinggalkan Komentar, Jangan Lupa Follow Blog Ini, Jangan Rasis, Jangan SARA, Jangan Diskriminasi, Jangan Porno, Jangan ALAY

Baca Juga:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...