Lagi, surga tersesat di Bumi. Di atas ketinggian kau memancarkan kharisma. Air-mu yg biru, memanjakan mata yg menatapnya. Asap-asap belerang mengepul dari sisi tebing. Seperti seorang pengawal yg ingin melindung raja. Di dekatmu ada air terjun kecil, yg menghujam tanah dibawahnya. Menghanyutkan penat.
Setiap pendaki yg bertamu yg bersusah payah menyusuri jalanan berbatu, selalu kau suguhi keindahan. Air panas-mu sering di kunjungi. Sekedar berendam sambil menikmati udara yg dingin. Hutanmu yg sunyi adalah penjaga setiamu.
Dulu juga begitu. Berbagai orang dari penjuru dunia menikmati pesona-mu. Seorang Dewi pun tak bisa menandingi-mu. Mukanya pasti tertekuk ketika melihat-mu. Waktu berlalu kau tetap cantik, tetap cantik sampai kapanpun.
Setiap pendaki yg bertamu yg bersusah payah menyusuri jalanan berbatu, selalu kau suguhi keindahan. Air panas-mu sering di kunjungi. Sekedar berendam sambil menikmati udara yg dingin. Hutanmu yg sunyi adalah penjaga setiamu.
Dulu juga begitu. Berbagai orang dari penjuru dunia menikmati pesona-mu. Seorang Dewi pun tak bisa menandingi-mu. Mukanya pasti tertekuk ketika melihat-mu. Waktu berlalu kau tetap cantik, tetap cantik sampai kapanpun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setelah Baca Tinggalkan Komentar, Jangan Lupa Follow Blog Ini, Jangan Rasis, Jangan SARA, Jangan Diskriminasi, Jangan Porno, Jangan ALAY